LAPORAN
OBSERVASI
DI
SEKOLAH LUAR BIASA BINA HARAPAN
DESA
PAJI - SUKODADI LAMONGAN
MATA
KULIAH SOSIOLOGI PENDIDIKAN

OLEH :
1.
CANTIKA
YULI SUSILOWATI
2.
IFA
RUSDIANA
3.
INDANG
RAHAYU
4.
NIKEN
IRA
5.
UMMATUL
BARIROH
FAKULTAS
KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
JURUSAN
BAHASA INGGRIS SEMESTER II
UNISDA
LAMONGAN
2012/2013
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Pedidikan lua
biasa merupakan salah satu komponen dalam salah satu system pemberian layanan
yang kompleks dalam memebantu individu untuk mencapai potensinya secara maksimal.pendidikan
luar biasa di ibaratkan sebagai sebuah kendaraan dimana siswa penyandang
cacat,meskipun berada di sekolah umum,diberi garansi untuk
mendapatkanpendidikan yang secara khusus di rancang untuk membantu mereka
mencapai potensi yang maksimal.pendidikan luar biasa tidak di batasi oleh
tempat umum pemikiran kontemporer menyarankan bahwa layanan sebaiknya diberikan
dilngkungan yang lebih alami dan normal yang sesuai dengan kebutuhan
anak.individu-individu penyandag cacat hendaknya dipandang sebagai individu
yang sama bukannya berbeda dari teman –teman sebaya lainnya dan yang harus di
ingat bahwa pandanglah mereka sebagai pribadi bukan kecacatannya.
1.2 Rumusan Masalah
1. Apa
pengertian dari Luar Biasa, Pola Asuh, Status Sosial, dan Status Pendidikan?
2. Bagaimana
Keterkaitan antara Pola Asuh dengan Status sosial di Sekolah Luar Biasa?
3. Bagaimana
keterkaitan antara Pola Asuh dengan status pendidikan di Sekolah Luar Biasa?
1.3 Tujuan
1. Untuk
mengetahui pengertian dari Luar Biasa, Pola Asuh, Status Sosial, dan Status
Pendidikan.
2. Untuk
mengetahui Keterkaitan antara Pola Asuh dengan Status sosial di Sekolah Luar
Biasa.
3. Untuk
mengetahui keterkaitan antara Pola Asuh dengan status pendidikan di Sekolah
Luar Biasa.
BAB
II
PEMBAHASAN
1.2 Pengertian Pendidikan Luar
Biasa, Pola Asuh, Status Sosial, dan Status Pendidikan
Pendidikan
Luar Biasa adalah merupakan pendidikan bagi peserta didik yang memiliki
tingkat kesulitan dalam mengikuti proses penbelajaran karena kelainan fisik,
emosional, mental social, tapi memiliki potensi kecerdasan dan bakat istimewa.
Selain itu
pendidikan luar biasa juga berarti pembebelajaran yang dirancang khususnya
untuk memenuhi kebutuhan yang unik dari anak kelainan fisik.pendidikan luar
biasa akan sesuai apabila kebutuhan siswa tidak dapat di akomodasikan dalam
program pendidikan umum.secara singkat pendidikan luar biasa adalah program
pembelajaran yang di siapkan untuk memenh kebutuhan unik dari individu
siswa.contohnya adalah seorang anak yang kurang dalam pengelihatan memerlikan
buku yan hurufnya diperbesar.
Pedidikan lua
biasa merupakan salah satu komponen dalam salah satu system pemberian layanan
yang kompleks dalam memebantu individu untuk mencapai potensinya secara
maksimal.pendidikan luar biasa di ibaratkan sebagai sebuah kendaraan dimana
siswa penyandang cacat,meskipun berada di sekolah umum,diberi garansi untuk
mendapatkanpendidikan yang secara khusus di rancang untuk membantu mereka
mencapai potensi yang maksimal.pendidikan luar biasa tidak di batasi oleh
tempat umum pemikiran kontemporer menyarankan bahwa layanan sebaiknya diberikan
dilngkungan yang lebih alami dan normal yang sesuai dengan kebutuhan
anak.individu-individu penyandag cacat hendaknya dipandang sebagai individu
yang sama bukannya berbeda dari teman –teman sebaya lainnya dan yang harus di
ingat bahwa pandanglah mereka sebagai pribadi bukan kecacatannya.
Pola asuh
adalah cara, bentuk atau strategi dalam pendidikan keluarga yang dilakukan oleh
orangtua kepada anaknya. Strategi, cara dan bentuk pendidikan yang dilakukan
orangtua kepada anak-anaknya sudah tentu dilandasi oleh beberapa tujuan dan
harapan orangtua. Diharapkan pendidikan yang diberikan orangtua membuat anak
mampu bertahan hidup sesuai alam dan lingkungannya dengan cara menumbuhkan
potensi-potensi yang berupa kekuatan batin, fikiran dan kekuatan jasmani pada
diri setiap anak (Anto, dkk. 1998).
Status sosial adalah Sebuah posisi dalam hubungan
sosial, karakteristik yang menempatkan individu dalam hubungannya dengan orang
lain dan seberapa besar peran individu tersebut dalam masyarakat itu sendiri.
Status sosial dapat terbentuk melalui beberapa hal diantaranya melalui peran
individu tersebut, kekayaan, kekuasaan dan lain- lain. Status sosial akan
terbentuk seiring dengan berjalannya waktu, dan hal itu akan dib arengi dengan
perubahan kondisi sosial dalam masyarakat tersebut.
Pendidikan
adalah usaha sadar dan terencana
untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik
secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual
keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta
keterampilan yang diperlukan dirinya dan masyarakat.
Pendidikan meliputi pengajaran keahlian khusus,
dan juga sesuatu yang tidak dapat dilihat tetapi lebih mendalam yaitu pemberian
pengetahuan, pertimbangan dan kebijaksanaan. Salah satu dasar utama pendidikan
adalah untuk mengajar kebudayaan melewati generasi.
Secara
garis besar, kemajuan suatu bangsa tidak terlepas dari mutu pendidikannya.
Pendidikan menempati posisi yang sangat penting khususnya dalam
mensejahterahkan kehidupan bangsa dan Negara.
2.2 Keterkaitan antara Pola Asuh dengan
Status sosial di Sekolah Luar Biasa
Tingkah laku anak bergantung pada
proses yang diajarkan oleh orang tua dan guru atau yang biasa disebut dengan
pola asuh, bagi masyarakat umum seorang anak akan berkembang sesuai dengan
pengaruh lingkungannya tanpa memperdulikan orang lain. Disisi lain sebagian
masyarakat yang mengetahui pola asuh dan berpendidikan yang lebih tinggi sangat
menentukan dimana dan bagaimana lingkungan sang anak bergaul. Perbedaan pola
fikir orang tua mempengaruhi perkembangan anak.
Perbedaan perlakuan orang tua
dirumah dengan orang tua disekolah juga mempengaruhi pola pikir dan sikap anak.
Pola asuh antara orang tua asuh disekolah dengan orang tua kandung harus ada
kesinambungan yang berbanding sama. Sehingga anak yang membutuhkan perhatian
khusus terlebih pada anak yang berkebutuhan khusus harus ada komunikasi yang
berkelanjutan sehingga komunikasi antara orang tua yang tidak faham dengan
bahasa anak mengerti apa yang diinginkan anak dengan adanya komunikasi dengan
guru pembimbing anak disekolah.
Anak yang memiliki keterbatasan
mental dan fisik yang tergolong dalam anak berkebutuhan khusus perlu untuk
mendapatkan perhatian yang khusus dari orang-orang terdekat mereka. Terlebih
orang tua dan keluarga. Bagi masyarakat seorang anak yang memiliki kebutuhan
khusus tidak layak untuk mendapatkan pendidikan yang layak karna keterbatasan
pola piker dan fisik mereka. Itulah yang mendasari orang tua yang kurang faham
dengan pola asuh yang seharusnya diterapkan bagi anak-anak yang berkebutuhan khusus,
oleh sebab itu pola ajaran yang digunakan pendidik kepada anak yang memiliki
kebutuhan khusus berbeda dengan anak yang normal pada umumnya. Sehingga perlu
orang-orang khusus yang menyampaikan pelajaran yakni orang-orang terlatih dari
pendidikan luar biasa.
Anak berkebutuhan khusus “Autis” di
dalam sekolah luar biasa yang paling membutuhkan perhatian khusus dari orang
tua dan pengajar di sekolah, karena anak autis sangat berbeda dengan anak-anak
berkebutuhan khusus lainnya, diperlukan perhatian dan cara berkomunikasi yang
khusus untuk anak autis, jadi orang tua perlu berkomunikasi dengan para pengajar di sekolah,
untuk dapat mengerti bagaimana menyikapi anaknya yang autis di dalam rumah.
Karena di dalam proses pembelajaran sekolah luar biasa anak berkebutuhan khusus
autis diaplikasikan sebagai terapi,
bukan belajar akademik seperti teman-teman lainnya, jam sekolah antara anak
berkebutuhan khusus seperti tunanetra, tunarungu, dan lainnya bebrbeda dengan
anak autis karena anak autis memerlukan ruangan yang khusus untuk dia belajar.
Contohnya di SLB desa Paji Sukodadi anak autis diberi
tempat khusus seperti almari untuk dia duduk dan belajar sehingga tidak ada
ruang untuk benda-benda lain yang bisa
dilihatnya sehingga membuat dia merasa tidak nyaman karena kebingungan melihat
sekitarnya, jam belajar atau terapi anak autispun tidak dapat ditarget berapa
jam selesai dalam sehari Karena kalau dia sudah merasa tidak nyaman dia akan
menangis, dan jika terus dipaksakan maka dia bisa menyakiti dirinya sendiri.
Hal inilah yang harus diketahui dan juga diterpkan oleh orang tua dirumah untuk
menangani anak autis. Sehingga anak merasa nyaman dengan dunia mereka.
Anak
yang berkebutuhan khusus kini mulai diperhatikan oleh banyak pihak, karena
mereka dianggap mempunyai hak yang sama didalam kehidupan social masyarakat.
Mereka diberi tempat untuk merasakan suasana bermasyarakat tidak hanya didalam
bidang pendidikan saja namun dalam segala hal. Mulai dari olympiade, pendidikan
hingga karier. Banyak anak-anak berkebutuhan khusus yang sudah menorehkan
prestasi baik dikancah regional,nasional maupun internasional.
2.3 Keterkaitan antara Pola Asuh
dengan status pendidikan di Sekolah Luar Biasa
Sekolah luar biasa adalah salah satu jenjang pendidikan formal yang khusus
melayani peserta didik yang memiliki tingkat kesulitan dalam mengikuti proses
pembelajaran karena kelainan fisik, emosional, mental, sosial, dan/atau
memiliki potensi kecerdasan dan bakat istimewa, seperti tertuang dalam UU No.
20/2003 Bab VI pasal 32 (Bagian kesebelas) tentang Pendidikan Khusus dan
Pendidikan Layanan Khusus.
Sama halnya dengan lembaga pendidikan lain, sekolah luar
biasa juga mengikuti aturan standar nasional pendidikan yang telah ditetapkan
dalam PP No. 19/2005 tentang Standar Nasional Pendidikan. Oleh sebab itu
sekolah luar biasa juga harus dikelola dengan baik agar dapat menghasilkan mutu
lulusan yang dapat bersaing dalam dunia kerja sesuai dengan kemampuan dan
keterbatasan yang dimiliki peserta didiknya serta dapat melanjutkan ke jenjang
pendidikan berikutnya.
Oleh
karena itu seorang pendidik (Guru) di sekolah luar biasa diharapkan adalah
seorang lulusan dari Pendidikan Luar Biasa (PLB), dimana dalam pendidikan luar
biasa ini mengajarkan pembelajaran untuk bekal calon pendidik di sekolah luar
biasa yang tidak biasa dipenuhi di pendidikan lain.
Di SLB
Bina Harapan desa Paji ini memiliki 4 orang pendidik yang memiliki latar
belakang dari pendidik luar biasa. Cara pengajaran di sekolah luar biasa
tidaklah sama dengan sekolah formal biasanya, sekolah luar biasa disini
memiliki 4 kelas terdiri dari kelas A, B, C, dan D, setiap kelas ditempati
anak-anak berkebutuhan khusus yang sama, karena pengajaran masing-masing anak
berkebutuhan khusus tidaklah sama.
Pengajar
atau pendidik di sekolah luar biasa ini tidaklah membeda-bedakan antara siswa
satu dengan lainnya, Namun yang mereka lakukan adalah memberikan perhatian
khusus dan penuh kepada muridnya yang satu dengan lainnya, karena memang itulah
yang dibutuhkan oleh para peserta didik berkebutuhan khusus disini.
Cara
pengajaran di sekolah luar biasa sangatlah berbeda dengan di sekolah biasanya,
selain dibutuhkan pendidik yang luar biasa dibutuhkan ketrampilan lebih untuk
menumbuhkan rasa tertarik untuk tetap belajar kepada setiap peserta didik.
BAB III
PENUTUP
3.1
Kesimpulan
Layanan anak
berkebutuhan khusus mempunyai standar pelayanan minimal yang harus dipenuhi
oleh tiap-tiap satuan pendidikan yang melaksanakan pelayanan di bidang ini.
Proses pembelajaran yang mendukung dan memperhatikan proses perkembangan
karakteristik peserta didik harus disesuaikan dengan kebutuhan peserta didik
itu sendiri.
Oleh karena itu,
pemerintah harus ikut serta dalam hal perkembangan-perkembangan Sekolah Luar
Biasa agar seseorang yang memiliki perbedaan dari orang pada umumnya
mendapatkan porsi yang sama dan fasilitas yang sama dalam hal pendidikan.
Geen opmerkings nie:
Plaas 'n opmerking