Dinsdag 07 Mei 2013

”ISBD SEBAGAI ALTERNATIF PEMECAHAN MASALAH SOSIAL”



ILMU SOSIAL BUDAYA DASAR
”ISBD SEBAGAI ALTERNATIF PEMECAHAN MASALAH SOSIAL”

A.    PENDAHULUAN
A   
pa itu ISBD?
              
 Ilmu sosial budaya dasar adalah suatu rangkaian pengetahuan mengenai aspek – aspek yang paling mendasar dan menonjol yang ada di dalam kehidupan manusia sebagai makhluk sosial yang memiliki budaya dan permasalahan – permasalahan yang bersifat ada .
Aspek lain dari pengantar ilmu sosial budaya dasar merupakan pengenalan teori – teori ilmu sosial dan kebudayaan sehngga diekspektasikan seseorang dapat memiliki wawasan keilmuan yang bersifat multidipsliner yang bersangkutan dengan keagamaan, kesetaraan , dan manusia di dalam kehidupan bersosialisasi.
Secara umum, ilmu sosial budaya dasar bertujuan untuk mengembangkan kepribadian manusia sebaga makhluk sosial ( zoon politicon ) dan sebagai makhluk budaya ( homo humanus ), sehingga mampu menghadapi secara kritis dan berwawasan luas masalah yang mengenai sosial budaya dan permasalahan lingkungan sosial budaya, serta dapat menyelesaikannya dengan baik, tujuan umum ilmu sosial budaya dasar ada beberapa yaitu yang pertama pengembangan kepribadian manusia sebagai makhluk sosial dan makhlik berbudaya, yang kedua kemampuan seseorang menanggapi secara kritis dan berwawasan luas terhadap permasalahan sosial budaya dan permasalahan lingkungan sosial budaya, dan yang terakhir ketiga adalah kemampuan di dalam menyelesaikan secara baik, bijaksana dan obyektif permasalahan – permasalahan di dalam kehidupan bermasyarakat.
Sehingga secara umum kita harus memahami konsep – konsep dasar mengenai manusia sebagai makhluk sosial, dan manusia sebagai makhluk berbudaya memlki daya kritis, wawasan yang luas terhadap permasalahan lingkungan sosial budaya.
Manusia sebagai makhluk berbudaya ( homo humanus ) artinya , manusia itu makhluk ciptaan Tuhan Yang Maha Esa yang paling sempurna, karena sejak lahir sudah di bekali dengan unsure akal (ratio), rasa (sense) yang membedakannya dengan makhluk lainnya.
Manusia sebagai makhluk sosial ( zoon politicon ) artinya , manusia sebagai individu tidak akan mampu hidup sendiri dan berkrmbang sempurna tanpa hidup bersama dengan individu manusia lainnya. Manusia harus hidup bermasyarakat saling berhubungan dan berinteraksi satu sama lain dalam kelompoknya dan juga dengan individu di luar kelompoknya guna memperjuangkan dan memenuhi kepentingannya.
             



B. MANUSIA DAN MASALAHNYA

Setiap manusia memiliki masalah dan yang membedakan nya adalah volume dan jenis masalahnya. Manusia dapat dikatakan dewasa jika mampu menyikapi masalah – masalahnya.
Manusia memiliki masalah sosial, masalah sosial adalah suatu kondisi dimana terganggunya sebagian besar kehidupan masyarakat dan perlu dicari jalan pemecahannya.
Kehidupan manusia sebagai makhluk sosial selama dihadapkan kepada masalah sosial yang tak dapat dipisahkan dalam kehidupan. Masalah sosial ini timbul sebagai akibat dan hubungannya dengan sesama manusia lainnya dan akibat tingkah lakunya. Masalah sosial ini tidaklah sama antara masyarakat yang satu dengan masyarakat lainnya karena adanya perbedaan dalam tingkat perkrmbangan kebudayaannya, sifat kependudukannya, dan keadaan lingkungan alamnya.
Disiplin – disiplin ilmu pengetahuan yang tergolong ke dalam ilmu sosial telah mempelajari hakikat masyarakat dengan perspektif yang berbeda – beda, maka terhadap keanekaragaman dalam melihat dan mempelajarinya. Masalah – masalah sosial merupakan hambatan dalam usaha untuk mencapai sesuatu yang diinginkan. Pemecahannya menggunakan cara yang diketahuinya dan yang berlaku, tetapi aplikasinya menghadapi kenyataan, hal yang biasanya berlaku telah berubah, atau terhambat pelaksanaanya. Masalah – masalah tersebut dapat terwujud sebagai masalah sosial, masalah moral, masalah politik, masalah ekonomi, masalah agama, atau masalah – masalah lainnya.
Yang membedakan masalah sosial dengan masalah lainnya adalah bahwa masalah sosial selalu ada kaitannya yang dekat dengan nilai – nilai moral dan pranata – pranata sosial, serta ada kaitannya dengan hubungan – hubungan manusia itu terwujud ( nisbet, 1961 ). Pengertian masalah sosial memiliki dua pendenefisian, yang pertama itu adalah menurut umum atau warga masyarakat, segala sesuatu yang menyangkut kepentingan umum adalah masalah soial, dan yang kedua yaitu menurut para ahli masalah sosial adalah suatu kondisi atau perkembangan yang terwujud dalam masyarakat yang berdasarkan atas studi, mempunyai sifat yang dapat menimbulakan kekacauan terhadap kehidupan warga masyarakat secara keseluruhan.
Salah satu contoh yang kami ambil d buku masalah seorang pedagang kaki lima. Menurut defenisi umum pedagang kaki lima bukan masalah sosial karena merupakan upaya mencari nafkah untuk kelangsungan hidupnya, dan pelayanan bag warga masyarakat pada taraf ekonomi tertentu sebaliknya para ahli perencanaan kota masyarakat pedagang kaki lima sebagai sumber kekacauan lalu lintas dan peluang kejahatan.


C. MANUSIA MEMILIKI MASALAH KARENA :

Perkembangan budaya, budaya berasal dari kata budi dan daya. Budi adalah akal, moral, sopan, tata krama. Sedangkan daya adalah unsur perbuatan jasmani/ kekuatan/ kemampuan untuk cipta, rasa, karya, karsa. Jadi perkembangan budaya adalah perkembangan akal, moral, kesopanan , tata krama dalam perbuatan jasmani agar mampu menciptakan, merasakan, membuat karya yang mampu digunakan oleh manusia itu sendiri.

Budaya dibagi menjadi :
1.Fisik
Semua budaya yang berbentuk benda.
2.Non fisik
Berupa aturan, norma, adat – istiadat, sistem sosial. Proses terjadinya aturan, norma, adat – istiadat atas dasar kesepakatan masyarakat setempat dan tidak bersifat universal. Akal yang membedakan manusia dengan mahluk lainnya.

  D.   ILMU SOSIAL BUDAYA DASAR DI DALAM KEHIDUPAN BERMASYARAKAT

Ilmu sosial budaya dasar sebagai bagian dari kehidupan bermasyarakat mempunyai tema pokok sebagaimana dikemukakan oleh Temanggor dkk (2010), yaitu hubungan timbal balik antara manusia dengan lingkungannya. Dengan wawasan tersebut agar dapat menghasilkan tiga jens kemampuan secara simultan diantaranya adalah :
a.    Kemampuan personal artinya, yaitu para tenaga ahli diharapkan memiliki pengetahuan sehingga mampu menunjukkan sikap, tingkah laku, dan tindakan yang mencerminkan kepribadian Indonesia, memahami dan mengenal nilai – nilai keagamaan, kemasyarakatan dan keanekaragaman, serta memiliki pandangan yang luas dan kepekaan terhadap berbagai masalah yang dihadapi oleh masyarakat Indonesia.
b.    Kemampuan akademik artinya, yaitu kemampuan untuk berkomunikasi secara ilmiah baik lisan maupun tulisan, menguasai peralatan analisis maupun berfikir logis, kritis, sistematis, analitis, memiliki kemampuan konsepsional untuk mengidentifikasi dan merumuskan masalah yang di hadapi serta mampu menawarkan alternative  pemecahannya.
c.    Kemampuan professional artinya, yaitu kemampuan dalam bidang profesi sesuia keahlian bersangkutan, para ahli diharapkan memiliki pengetahun dan keterampilan yang tinggi dalam bidang profesinya.

E. ISBD SEBAGAI ALTERNATIF PEMECAHAN MASALAH SOSIAL BUDAYA

ISBD memberikan alternative sudut pandang atas pemecahan masalah social budaya di masyarakat. Pendekatan dalam ISBD lebih bersifat Interdisiplin atau Multidisiplin, khususnya ilmu-ilmu social dalam menghadapi masalah social. 
Pendekatan dalam ISBD lebih bersifat interdisiplin atau multidisiplin, khususnya ilmu-ilmu sosial dalam menghadapi masalah sosial. Pendekatan dalam ISBD bersumber dari dasar-dasar ilmu sosial dan budaya yang bersifat integrasi. ISBD digunakan untuk mencari pemecahan masalah kemasyarakatan melalui pendekatan interdisipliner atau multidisipliner ilmu-ilmu sosial dan budaya. Sedangkan pendekatan dalam ilmu soaial lebih bersifat subject oriented, artinya berdasarkan sudut pandang dari ilmu sosial tersebut. Misalnya, ilmu Ekonomi melihat suatu masalah melalui perspektif Ekonomi serta pemecahan masalah melalui sudut pandang Ekonomi pula. Sedangkan pendekatan yang mendalam dalam ISBD dibebankan pada ilmu sosial dan budaya yang lebih bersifat toritis, baik menyangkut ruang lingkup, metode dan sistematikanya.
Harus dipahami bahwa manusia tidak terlepas dari gejala-gejala alam dan kehidupan lingkungan. Alam dan manusia akan saling mempengaruhi, namun sebagai subject kehidupan manusia perlu memperlakukan alam secara baik sehingga akan memberikan manfaat bagi kesejehteraan hidupnya. Berdasarkan hal tersebut, beberapa perguruan tinggi memberlakukan ISBD sebagai mata kuliah wajib bagi mahasiswa dari program ilmu alam atau ekstata. Dengan demikian, mahasiswa sebagai calon ilmuwan dan profesional harapan bangsa mampu bertindak secara arif dan bijaksana.

Dalam ISBD juga mempelajari sistem sosial. Sistem sosial adalah seperangkat aturan yang berlaku dalam kehidupan masyarakat, yang kadang berbenturan juga dengan budaya. Benturan budaya itu adalah priksi budaya ( karena memaksakan budaya/ norma/ kita dengan budaya/ norma orang lain.
Selain itu ISBD juga mempelajari mengenai sanksi. Intinya sanksi itu bersifat menyakitkan.

Sanksi terbagi menjadi :
1.Moral
Hati nurani yang dibayangi rasa bersalah dan berdosa.
2.Sosial
Sanksi dikucilkan masyarakat.
3.Hukum / fisik
Apabila melakukan pelanggaran aturan, norma, adat maka akan diproses dipengadilan dan dipenjara (KUHAP).
ISBD sebagai integerasi dari ISD dan IBD memberikan dasar-dasar pengetahuan sosial dan kosep-konsep budaya kepada mahasiswa, sehingga mampu mengkaji masalah sosial, kemanusiaan, dan budaya, sehingga diharapkan mahasiswa peka, tanggap, kritis serta berempati atas solusi pemecahan masalah sosial dan budaya secara arif.
Pendekatan  ISBD  juga  merupakan  akan  memperluas  pandangan  bahwa  masalah
social,kemanusian,dan  budaya  dapat  didekati  dari  berbagai  sudut  pandang.Dengan  wawasan
sehinggan  mampu  mengkaji  sebuah  masalah  kemasyarakat  yang  lebih  kompleks,demikian  pula dengan solusi pemecahannya


KESIMPULAN
Dari beberapa penjelasan mengenai pengantar ilmu sosial budaya dasar kelompok kami menyimpulkan bahwa manusia itu tidak dapat hidup sendiri manusia adalah zoon politicon yang berarti di dalam berkembang kita harus saling melengkapi saling tolong menolong dan tidak dapat hidup sendiri butuh kerja sama bersosialisasi di ruang lingkup masyarakat, manusai juga sebagai makhluk yang berbudaya atau homo humanis yaitu manusia diciptakan memiliki ratio dan sense, manusia juga dapat mengembangkan budaya yang iya miliki dengan cara berbaur atau bergaul dengan suatu kelompok atau di dalam kehidupan berkeluarga.
Di dalam kehidupan juga kita tidak luput dari sebuah permasalahan yang ada di mulai dari masalah sosial, masalah keluarga, masalah budaya,masalah tingkah laku itu semua disebabkan akibat tingkah laku seseorang sendiri,sementara masalah sosial disebabkan karena adanya perbedaan dalam tingkat perkembangan kebudayaan, sifat kependudukannya dan keadaan lingkungan sekitarnya sehngga kita harus menempatkan diri dengan sebaik – baiknya berbaur dengan yang bak agar dapat berfikir dan mengarjakan sesuatu denga cara positi


LAPORAN OBSERVASI



LAPORAN OBSERVASI
DI SEKOLAH LUAR BIASA BINA HARAPAN
DESA PAJI - SUKODADI LAMONGAN
MATA KULIAH SOSIOLOGI PENDIDIKAN

images.jpg

OLEH :
1.   CANTIKA YULI SUSILOWATI
2.   IFA RUSDIANA
3.   INDANG RAHAYU
4.   NIKEN IRA
5.   UMMATUL BARIROH

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
JURUSAN BAHASA INGGRIS SEMESTER II
UNISDA LAMONGAN
2012/2013
BAB I
PENDAHULUAN

1.1  Latar Belakang
Pedidikan lua biasa merupakan salah satu komponen dalam salah satu system pemberian layanan yang kompleks dalam memebantu individu untuk mencapai potensinya secara maksimal.pendidikan luar biasa di ibaratkan sebagai sebuah kendaraan dimana siswa penyandang cacat,meskipun berada di sekolah umum,diberi garansi untuk mendapatkanpendidikan yang secara khusus di rancang untuk membantu mereka mencapai potensi yang maksimal.pendidikan luar biasa tidak di batasi oleh tempat umum pemikiran kontemporer menyarankan bahwa layanan sebaiknya diberikan dilngkungan yang lebih alami dan normal yang sesuai dengan kebutuhan anak.individu-individu penyandag cacat hendaknya dipandang sebagai individu yang sama bukannya berbeda dari teman –teman sebaya lainnya dan yang harus di ingat bahwa pandanglah mereka sebagai  pribadi bukan kecacatannya.
1.2  Rumusan Masalah
1.      Apa pengertian dari Luar Biasa, Pola Asuh, Status Sosial, dan Status Pendidikan?
2.      Bagaimana Keterkaitan antara Pola Asuh dengan Status sosial di Sekolah Luar Biasa?
3.      Bagaimana keterkaitan antara Pola Asuh dengan status pendidikan di Sekolah Luar Biasa?

1.3  Tujuan
1.      Untuk mengetahui pengertian dari Luar Biasa, Pola Asuh, Status Sosial, dan Status Pendidikan.
2.      Untuk mengetahui Keterkaitan antara Pola Asuh dengan Status sosial di Sekolah Luar Biasa.
3.      Untuk mengetahui keterkaitan antara Pola Asuh dengan status pendidikan di Sekolah Luar Biasa.


BAB II
PEMBAHASAN

1.2 Pengertian Pendidikan Luar Biasa, Pola Asuh, Status Sosial, dan Status Pendidikan
            Pendidikan Luar Biasa adalah merupakan pendidikan bagi peserta didik yang memiliki tingkat kesulitan dalam mengikuti proses penbelajaran karena kelainan fisik, emosional, mental social, tapi memiliki potensi kecerdasan dan bakat istimewa.
Selain itu pendidikan luar biasa juga berarti pembebelajaran yang dirancang khususnya untuk memenuhi kebutuhan yang unik dari anak kelainan fisik.pendidikan luar biasa akan sesuai apabila kebutuhan siswa tidak dapat di akomodasikan dalam program pendidikan umum.secara singkat pendidikan luar biasa adalah program pembelajaran yang di siapkan untuk memenh kebutuhan unik dari individu siswa.contohnya adalah seorang anak yang kurang dalam pengelihatan memerlikan buku yan hurufnya diperbesar.
Pedidikan lua biasa merupakan salah satu komponen dalam salah satu system pemberian layanan yang kompleks dalam memebantu individu untuk mencapai potensinya secara maksimal.pendidikan luar biasa di ibaratkan sebagai sebuah kendaraan dimana siswa penyandang cacat,meskipun berada di sekolah umum,diberi garansi untuk mendapatkanpendidikan yang secara khusus di rancang untuk membantu mereka mencapai potensi yang maksimal.pendidikan luar biasa tidak di batasi oleh tempat umum pemikiran kontemporer menyarankan bahwa layanan sebaiknya diberikan dilngkungan yang lebih alami dan normal yang sesuai dengan kebutuhan anak.individu-individu penyandag cacat hendaknya dipandang sebagai individu yang sama bukannya berbeda dari teman –teman sebaya lainnya dan yang harus di ingat bahwa pandanglah mereka sebagai  pribadi bukan kecacatannya.
Pola asuh adalah cara, bentuk atau strategi dalam pendidikan keluarga yang dilakukan oleh orangtua kepada anaknya. Strategi, cara dan bentuk pendidikan yang dilakukan orangtua kepada anak-anaknya sudah tentu dilandasi oleh beberapa tujuan dan harapan orangtua. Diharapkan pendidikan yang diberikan orangtua membuat anak mampu bertahan hidup sesuai alam dan lingkungannya dengan cara menumbuhkan potensi-potensi yang berupa kekuatan batin, fikiran dan kekuatan jasmani pada diri setiap anak (Anto, dkk. 1998).
Status sosial adalah Sebuah posisi dalam hubungan sosial, karakteristik yang menempatkan individu dalam hubungannya dengan orang lain dan seberapa besar peran individu tersebut dalam masyarakat itu sendiri. Status sosial dapat terbentuk melalui beberapa hal diantaranya melalui peran individu tersebut, kekayaan, kekuasaan dan lain- lain. Status sosial akan terbentuk seiring dengan berjalannya waktu, dan hal itu akan dib arengi dengan perubahan kondisi sosial dalam masyarakat tersebut.

Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya dan masyarakat.
Pendidikan meliputi pengajaran keahlian khusus, dan juga sesuatu yang tidak dapat dilihat tetapi lebih mendalam yaitu pemberian pengetahuan, pertimbangan dan kebijaksanaan. Salah satu dasar utama pendidikan adalah untuk mengajar kebudayaan melewati generasi.
Secara garis besar, kemajuan suatu bangsa tidak terlepas dari mutu pendidikannya. Pendidikan menempati posisi yang sangat penting khususnya dalam mensejahterahkan kehidupan bangsa dan Negara.
2.2 Keterkaitan antara Pola Asuh dengan Status sosial di Sekolah Luar Biasa
            Tingkah laku anak bergantung pada proses yang diajarkan oleh orang tua dan guru atau yang biasa disebut dengan pola asuh, bagi masyarakat umum seorang anak akan berkembang sesuai dengan pengaruh lingkungannya tanpa memperdulikan orang lain. Disisi lain sebagian masyarakat yang mengetahui pola asuh dan berpendidikan yang lebih tinggi sangat menentukan dimana dan bagaimana lingkungan sang anak bergaul. Perbedaan pola fikir orang tua mempengaruhi perkembangan anak.
            Perbedaan perlakuan orang tua dirumah dengan orang tua disekolah juga mempengaruhi pola pikir dan sikap anak. Pola asuh antara orang tua asuh disekolah dengan orang tua kandung harus ada kesinambungan yang berbanding sama. Sehingga anak yang membutuhkan perhatian khusus terlebih pada anak yang berkebutuhan khusus harus ada komunikasi yang berkelanjutan sehingga komunikasi antara orang tua yang tidak faham dengan bahasa anak mengerti apa yang diinginkan anak dengan adanya komunikasi dengan guru pembimbing anak disekolah.
            Anak yang memiliki keterbatasan mental dan fisik yang tergolong dalam anak berkebutuhan khusus perlu untuk mendapatkan perhatian yang khusus dari orang-orang terdekat mereka. Terlebih orang tua dan keluarga. Bagi masyarakat seorang anak yang memiliki kebutuhan khusus tidak layak untuk mendapatkan pendidikan yang layak karna keterbatasan pola piker dan fisik mereka. Itulah yang mendasari orang tua yang kurang faham dengan pola asuh yang seharusnya diterapkan bagi anak-anak yang berkebutuhan khusus, oleh sebab itu pola ajaran yang digunakan pendidik kepada anak yang memiliki kebutuhan khusus berbeda dengan anak yang normal pada umumnya. Sehingga perlu orang-orang khusus yang menyampaikan pelajaran yakni orang-orang terlatih dari pendidikan luar biasa.
            Anak berkebutuhan khusus “Autis” di dalam sekolah luar biasa yang paling membutuhkan perhatian khusus dari orang tua dan pengajar di sekolah, karena anak autis sangat berbeda dengan anak-anak berkebutuhan khusus lainnya, diperlukan perhatian dan cara berkomunikasi yang khusus untuk anak autis, jadi orang tua perlu  berkomunikasi dengan para pengajar di sekolah, untuk dapat mengerti bagaimana menyikapi anaknya yang autis di dalam rumah. Karena di dalam proses pembelajaran  sekolah luar biasa anak berkebutuhan khusus autis diaplikasikan sebagai  terapi, bukan belajar akademik seperti teman-teman lainnya, jam sekolah antara anak berkebutuhan khusus seperti tunanetra, tunarungu, dan lainnya bebrbeda dengan anak autis karena anak autis memerlukan ruangan yang khusus untuk dia belajar.
 Contohnya  di SLB desa Paji Sukodadi anak autis diberi tempat khusus seperti almari untuk dia duduk dan belajar sehingga tidak ada ruang untuk benda-benda lain yang  bisa dilihatnya sehingga membuat dia merasa tidak nyaman karena kebingungan melihat sekitarnya, jam belajar atau terapi anak autispun tidak dapat ditarget berapa jam selesai dalam sehari Karena kalau dia sudah merasa tidak nyaman dia akan menangis, dan jika terus dipaksakan maka dia bisa menyakiti dirinya sendiri. Hal inilah yang harus diketahui dan juga diterpkan oleh orang tua dirumah untuk menangani anak autis. Sehingga anak merasa nyaman dengan dunia mereka.
Anak yang berkebutuhan khusus kini mulai diperhatikan oleh banyak pihak, karena mereka dianggap mempunyai hak yang sama didalam kehidupan social masyarakat. Mereka diberi tempat untuk merasakan suasana bermasyarakat tidak hanya didalam bidang pendidikan saja namun dalam segala hal. Mulai dari olympiade, pendidikan hingga karier. Banyak anak-anak berkebutuhan khusus yang sudah menorehkan prestasi baik dikancah regional,nasional maupun internasional.
2.3 Keterkaitan antara Pola Asuh dengan status pendidikan di Sekolah Luar Biasa
            Sekolah luar biasa adalah salah satu jenjang pendidikan formal yang khusus melayani peserta didik yang memiliki tingkat kesulitan dalam mengikuti proses pembelajaran karena kelainan fisik, emosional, mental, sosial, dan/atau memiliki potensi kecerdasan dan bakat istimewa, seperti tertuang dalam UU No. 20/2003 Bab VI pasal 32 (Bagian kesebelas) tentang Pendidikan Khusus dan Pendidikan Layanan Khusus.
Sama halnya dengan lembaga pendidikan lain, sekolah luar biasa juga mengikuti aturan standar nasional pendidikan yang telah ditetapkan dalam PP No. 19/2005 tentang Standar Nasional Pendidikan.  Oleh sebab itu sekolah luar biasa juga harus dikelola dengan baik agar dapat menghasilkan mutu lulusan yang dapat bersaing dalam dunia kerja sesuai dengan kemampuan dan keterbatasan yang dimiliki peserta didiknya serta dapat melanjutkan ke jenjang pendidikan berikutnya.
            Oleh karena itu seorang pendidik (Guru) di sekolah luar biasa diharapkan adalah seorang lulusan dari Pendidikan Luar Biasa (PLB), dimana dalam pendidikan luar biasa ini mengajarkan pembelajaran untuk bekal calon pendidik di sekolah luar biasa yang tidak biasa dipenuhi di pendidikan lain.
            Di SLB Bina Harapan desa Paji ini memiliki 4 orang pendidik yang memiliki latar belakang dari pendidik luar biasa. Cara pengajaran di sekolah luar biasa tidaklah sama dengan sekolah formal biasanya, sekolah luar biasa disini memiliki 4 kelas terdiri dari kelas A, B, C, dan D, setiap kelas ditempati anak-anak berkebutuhan khusus yang sama, karena pengajaran masing-masing anak berkebutuhan khusus tidaklah sama.
            Pengajar atau pendidik di sekolah luar biasa ini tidaklah membeda-bedakan antara siswa satu dengan lainnya, Namun yang mereka lakukan adalah memberikan perhatian khusus dan penuh kepada muridnya yang satu dengan lainnya, karena memang itulah yang dibutuhkan oleh para peserta didik berkebutuhan khusus disini.
            Cara pengajaran di sekolah luar biasa sangatlah berbeda dengan di sekolah biasanya, selain dibutuhkan pendidik yang luar biasa dibutuhkan ketrampilan lebih untuk menumbuhkan rasa tertarik untuk tetap belajar kepada setiap peserta didik.





BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Layanan anak berkebutuhan khusus mempunyai standar pelayanan minimal yang harus dipenuhi oleh tiap-tiap satuan pendidikan yang melaksanakan pelayanan di bidang ini. Proses pembelajaran yang mendukung dan memperhatikan proses perkembangan karakteristik peserta didik harus disesuaikan dengan kebutuhan peserta didik itu sendiri.

Oleh karena itu, pemerintah harus ikut serta dalam hal perkembangan-perkembangan Sekolah Luar Biasa agar seseorang yang memiliki perbedaan dari orang pada umumnya mendapatkan porsi yang sama dan fasilitas yang sama dalam hal pendidikan.

HOW TO LISTEN WELL??????????

INTRODUCTION
Listening is a mental process of learning that are not visible, and listening is a very difficult lesson or not easy, because listening is where we have to understand what the speaker said, to understand the meaning of what was said the speaker, in response to what the speaker was talking about the brain training us to imagine what the speaker was talking about. It was very easy to do when the speaker and listener understand each language used, and sebalikya listen it will be difficult when the speaker uses language that listeners still not well understood. For example, use English speaker and the listener still beleajar basic English, as often happens in a school english class. In English classes in schools listening lessons are the hardest lessons according to the students, although the students were able to work on the problems with the English language well, but not necessarily listen to their biased test pass. because students consider the example given when subjects listened to it very difficult to understand because it was too fast and use a lot of speaking vocabulary of unknown or new vocabulary and pronunciation according to them that is almost similar to other words.
That's why we have to train our hearing often listen english conversation like seeing a movie western, song western and hear others. In addition we also have to train our speech to eliminate ucapn trouble understanding other people.
DISCUSSION
HOW TO LISTEN WELL?
Research has demonstrated that adults spend 40-50% of communication time listening (Gilman & Moody 1984), but the importance of listening in language learning has only been recognized relatively recently (Oxford 1993). Since the role of listening comprehension in language learning was taken for granted, it merited little research and pedagogical attention. Although listening played an important role in audio-lingual methods, students only listened to repeat and develop a better pronunciation (for speaking). Beginning in the early 70's, work by Asher, Postovsky, Winitz and, later, Krashen, brought attention to the role of listening as a tool for understanding and a key factor in facilitating language learning. Listening has emerged as an important component in the process of second language acquisition (Feyten, 1991). This research base provides support for the pre-eminence of listening comprehension in instructional methods, especially in the early stages of language learning.
There are two kinds of listening: internal and external. External Listening is what we are focusing on-listening to other people and things outside of you. But Internal Listening is very important: it is the ability to listen to yourself. To be in tune with your mind and body. And there are two differences in listening comprehension, the first listeners use knowledge about the topic, listen to the context, type text, and other information that has been stored in the memory that has been known to understand the meaning of a spoken message or discussion by the second pembicara.dan listeners use linguistic knowledge (language / the study of language), here the listener tries to connect grammatical knowledge (language / the study of grammar) meaning lexical (vocabulary / the study of vocabulary) of the meaning of the sound level is lower to arrive at the final message the speaker to understand the meaning / significance of the spoken message or discussion by the speakers. But both the understanding is not too important, the important thing is to have a mutual process / action and is to hold the impression of an opinion and views relating to the interpretation / meaning of the provision in which listeners use linguistic knowledge to understand the message. Someone who uses the first hearing or understanding others to listen to it depends on the listener knowledge of the language used by the speaker, the topic being discussed, and the purpose of listening.

And how to listen well is it?????
1.   Concentration in listening
          Concentration is part of the characteristics of listening, without attention or concentration, of course we will not understand the spoken word a speaker. Because when we do not get to listen to the letters that told of a conversation or visual images to support the concentration hear us, but sometimes the speakers will provide the images to make it easier for the listener to understand what they were saying, but it was only some time. So while in English class listening to the lesson we have to really concentrate to hear a talk in front of us. Do not do other activities that can make us disturbed concentration.
2.   Attention to the speaker
          When we listen, we have to pay attention to someone who spoke with us by looking at the person, other than we appreciate the people who spoke with the attention that will help us to concentrate on what is said by people who speak to us. Because sometimes the speaker will give an overview of what is said to perform movements. But still have to concentrate.
3.   Do not interpret word for word from the speaker
          When we become listeners, we will try to get information of what the speaker to convey to us a way to get an idea of ​​what the subject, for it should never interpret word for word from every word that comes out of the mouth of the speaker, it will hinder our karana as a good listener to grasp what the main idea of ​​the message conveyed by the speaker to us.
4.   Imagination
          When listening we will get a basic idea of ​​what the speaker to convey to us, and when we had to get the main idea of ​​the message delivered so berimajinasilah to imagine what is conveyed by the speaker in order to help us in getting the message to be conveyed by the speaker to us as listeners is good.
5.   Do not criticize or interrupt the conversation when the speaker has not completed
          As a good listener permit or give the opportunity for the speaker to finish the conversation without bothering to give it karnena interruptions can disrupt the concentration of the speaker, other than that we would feel disappointed over the attitude we interrupted her, when we give criticism or interrupt the conversation when the speaker has not been completed, because it will also be difficult for us to make the process of listening.
6.   Practicing
Basically, all people experience the same thing when learning English, from memorizing vocabulary, understand grammar and other language structures although easily achieved in practice but most quickly forgotten, such as an understanding of tenses which quickly disappeared.
The problems on the actual fault of the learner, but it could be an error in the method of learning that is not interesting, nor too rigid, and therefore required an effective learning activities.
In learning English, listening activities to do with methods of learning interest. In this case depends teachers teaching listening, listening learning whether or not delivered effectively. The activities that we can do such as:

1. Familiarize see western movies.
The purpose of the course to be achieved by using film as a medium of learning, is to make us familiar with the English language. If we want to improve listening skills in English, we can use the film by removing its subtitle. It is believed to make us familiar with the English language is the international language. Because language is believed to be controlled if the frequent practice. Confusion with the words that came out was the first sensation that we will face. There are two benefits when using film as a medium of learning, namely engineering and additional vocabulary pronunciation.

2. Familiarize hear tracks west
Listening to songs that use English as the lyrics will make learning English fun listening. By using the song as the media, we can learn the four aspects of learning at the same time listening. This approach is an effort to improve our skills in English listening, as well as to motivate students to improve their English listening.
Using songs as a medium of learning is done by listening to the following steps:

1. Choosing a song
One of the requirements in choosing songs to enhance listening is the selection of the song should be a clear pronunciation. Some opinions suggest that the selection of songs for beginners who want to learn listening, it is advisable to choose a melancholy song.
2. Listen to the song
In this activity can only be done is listen. This is to familiarize the ear to the pronunciation of English.
3. Scrutinize
Hearing is not the same as listening. Hearing in english hear while listening is listen. In this activity just need to bring a small note. Listen carefully to the song, then record the spoken words.
4. Match
The last activity to improve the ability of listening to the song is to match the original lyrics. Then interpret the lyrics as a whole. Noteworthy is the meaning of a word is the subject of the sentence context.

Conclusion
            The role of English as an international language has been unmatched by any other foreign languages​​. The status of English as an international language today, certainly not in spite of the fact, that the former England as a country is a superpower with vast colonies in the world. For that reason underlying the use of English in the world. Supported by the U.S., a country whose super power today, adding the rate the role of English as an international language.
          English is the international language taught in schools around the world. The use of English has increased making the language more deeply rooted in every society. There are four aspects of the English language, namely listening, speaking, writing, and reading. Each individual have difficulty levels vary, including difficulties in communication, difficulty understanding grammar, vocabulary or be minimal. And there are several methods that we can use to train the ability to listen, because listening is the basic ability to understand other aspects of the language in English with some training



By : CANTIKA YULI SUSILOWATI/ 12332105