Saterdag 04 Mei 2013

MAKALAH BAHASA INDONESIA
“RAGAM BAHASA”

Dosen Pembimbing:
Abdullah Faizin,M.Pd
Disusun Oleh:

1.   Ari Widuri
2.   Cantika Yuli
3.   Heni Sukaningrum
4.   M.Farihul Ibad
5.   Nia Rohmawati
6.   Nova Aprilia
7.   Novia Erikawati
8.   Siti Zuliana

UNIVERSITAS ISLAM DARUL ULUM LAMONGAN
FKIP BAHASA INGGRIS 2013
2013



BAB I
PENDAHULUAN

A.    Latar Belakang
Bahasa Indonesia merupakan bahasa ibu dari bangsa Indonesia yang sudah dipakai oleh masyarakat Indonesia sejak dahulu jauh sebelum Belanda menjajah Indonesia, namun tidak semua orang menggunakan tata cara atau aturan-aturan yang benar, salah satunya pada penggunaan bahasa Indonesia itu sendiri yang tidak sesuai dengan Ejaan maupun Kamus Besar Bahasa Indonesia oleh karena itu pengetahuan tentang ragam bahasa cukup penting untuk mempelajari bahasa Indonesia secara menyeluruh yang akhirnya bisa diterapkan dan dapat digunakan dengan baik dan benar sehingga identitas kita sebagai bangsa Indonesia tidak akan hilang.
Bahasa Indonesia perlu dipelajari oleh semua lapisan masyrakat. Tidak hanya pelajar dan mahasiswa saja, tetapi semua warga Indonesia wajib mempelajari bahasa Indonesia. Dalam bahasan bahasa Indonesia itu ada yang disebut ragam bahasa. Dimana ragam bahasa merupakan variasi bahasa yang pemakaiannya berbeda-beda. Ada ragam bahasa lisan dan ada ragam bahasa tulisan. Disini yang lebih lebih ditekankan adalah ragam bahasa lisan , karena lebih banyak digunakan dalam kehidupan sehari-hari. Misalkan ngobrol, puisi, pidato,ceramah,dll.
Pidato sering digunakan dalam acara-acara resmi. Misalnya pidato pesiden, pidato dari ketua OSIS, ataupun pidato dari pembina upacara. Sistematika dalam pidato pun hendaklah dipahami betul-betul. Agar pidato yang disampaikan sesuai dengan kaidah yang benar. Pidato sama halnya denan ceramah. Hanya saja ceramah lebih membahas tentang keagamaan.kalau pidato lebih umum dan bisa digunakan dalam banyak acara.

B.     Rumusan  Masalah
Adapun perumusan masalah yang akan dibahas adalah sebagai berikut:
1.      Apakah yang dimaksud dengan ragam bahasa?
2.      Apa sajakah macam-macam ragam bahasa ditinjau dari sudut pandang ?



C.    Tujuan
Pembuatan makalah ini bertujuan untuk mengetahui apa yang dimaksud dengan ragam bahasa serta macam-macam ragam dalam bahasa ditinjau dari berbagai sudut pandang.

D.    Manfaat
Manfaat dibuatnya makalah ini adalah, sebagai berikut:
1.      Mahasiswa dapat mengetahui apa yang dimaksdu dengan ragam bahasa.
2.      Mahasiswa mengetahui adanya berbagai ragam bahasa Indonesia yang sering digunakan.
3.      Penggunaan ragam bahasa.
4.      Contoh-contoh ragam bahasa.



BAB II
PEMBAHASAN

A.    Pengertian Ragam Bahasa
Ragam Bahasa adalah variasi bahasa menurut pemakaian, yang berbeda-beda menurut topik yang dibicarakan, menurut hubungan pembicara, kawan bicara, orang yang dibicarakan, serta menurut medium pembicara (Bachman, 1990). Ragam bahasa yang oleh penuturnya dianggap sebagai ragam yang baik (mempunyai prestise tinggi), yang biasa digunakan di kalangan terdidik, di dalam karya ilmiah (karangan teknis, perundang-undangan), di dalam suasana resmi, atau di dalam surat menyurat resmi (seperti surat dinas) disebut ragam bahasa baku atau ragam bahasa resmi.
Menurut Dendy Sugono (1999 : 9), bahwa sehubungan dengan pemakaian bahasa Indonesia, timbul dua masalah pokok, yaitu masalah penggunaan bahasa baku dan tak baku. Dalam situasi remi, seperti di sekolah, di kantor, atau di dalam pertemuan resmi digunakan bahasa baku. Sebaliknya dalam situasi tak resmi, seperti di rumah, di taman, di pasar, kita tidak dituntut menggunakan bahasa baku.
B.     Macam-macam ragam Bahasa Indonesia
dapat dibagi menjadi 3 jenis yaitu berdasarkan media, berdasarkan cara pandang penutur dan berdasarkan topik pembicaraan.

1.      Ragam Bahasa Indonesia berdasarkan media
         Ragam Lisan
Ragam bahasa baku lisan didukung oleh situasi pemakaian sehingga kemungkinan besar terjadi pelesapan kalimat. Namun, hal itu tidak mengurangi ciri kebakuannya. Walaupun demikian, ketepatan dalam pilihan kata dan bentuk kata serta kelengkapan unsur-unsur  di dalam kelengkapan unsur-unsur di dalam struktur kalimat tidak menjadi ciri kebakuan dalam ragam baku lisan karena situasi dan kondisi pembicaraan menjadi pendukung di dalam memahami makna gagasan yang disampaikan secara lisan.
Pembicaraan lisan dalam situasi formal berbeda tuntutan kaidah kebakuannya dengan pembicaraan lisan dalam situasi tidak formal atau santai. Jika ragam bahasa lisan dituliskan, ragam bahasa itu tidak dapat disebut sebagai ragam tulis, tetapi tetap disebut sebagai ragam lisan, hanya saja diwujudkan dalam bentuk tulis. Oleh karena itu, bahasa yang dilihat dari ciri-cirinya tidak menunjukkan ciri-ciri ragam tulis, walaupun direalisasikan dalam bentuk tulis, ragam bahasa serupa itu tidak dapat dikatakan sebagai ragam tulis.  Kedua ragam itu masing-masing, ragam tulis dan ragam lisan memiliki ciri kebakuan yang berbeda.

Ciri-ciri ragam lisan:
a.       Memerlukan orang kedua/teman bicara;
b.      Tergantung situasi, kondisi, ruang & waktu;
c.       Tidak harus memperhatikan unsur gramatikal, hanya perlu intonasi serta bahasa tubuh.
d.      Berlangsung cepat;
e.       Sering dapat berlangsung tanpa alat bantu;
f.       Kesalahan dapat langsung dikoreksi;
g.      Dapat dibantu dengan gerak tubuh dan mimik wajah serta intonasi.
                                    Ragam lisan yang antara lain meliputi:
Ragam bahasa cakapan adalah ragam bahasa yang dipakai apabila pembicara menganggap kawan bicara sebagai sesama, lebih muda, lebih rendah statusnya atau apabila topik pembicara bersifat tidak resmi.

Ragam bahasa pidato adalah ragam bahasa yang digunakan saat membacakan pidato dimuka umum.Biasanya pidato berisi penegasan kalimat untuk bias diterima si pendengar.

Ragam bahasa kuliah adalah ragam bahasa yang digunakan pada saat kuliah yaitu pada saat pembelajaran antar mahasiswa dan dosennya.

Ragam bahasa panggung adalah ragam bahasa yang digunakan seseorang saat Di panggung ketika mengsi acara hiburan lain agar bias diterima penonton.

Ragam bahasa Protokoler adalah ragam bahasa yang digunakan seseorang pada acara-acara resmi,seperti kegiatan upacara kenegaraan dan upacara-upacara resmi lainnya.



         Ragam Tulis
Dalam penggunaan ragam bahasa baku tulis makna kalimat yang diungkapkannya tidak ditunjang oleh situasi pemakaian, sedangkan ragam bahasa baku lisan makna kalimat yang diungkapkannya ditunjang oleh situasi pemakaian sehingga kemungkinan besar terjadi pelesapan unsur kalimat. Oleh karena itu, dalam penggunaan ragam bahasa baku tulis diperlukan kecermatan dan ketepatan di dalam pemilihan kata, penerapan kaidah ejaan, struktur bentuk kata dan struktur kalimat, serta kelengkapan unsur-unsur bahasa di dalam struktur kalimat.

                            Ragam tulis yang antara lain meliputi:
Ragam bahasa teknis adalah ragam bahasa yang dilakukan mengenai teknis atau cara penulisan yang dicontohkan misalnya laporan penelitian, makalah, tesis, disertasi.

Ragam bahasa undang-undang adalah ragam bahasa yang mnggunakan komunikasi yang resmi.

Ragam bahasa catatan adalah ragam bahasa yang singkat yang diperuntukkan untuk pengingat sesuatu.

Ragam bahasa surat adalah ragam bahsa yang dituliskan pada sehelai kertas yang biasanya diberitahukan mengenai kabar atau sejenisnya yang berfungsi untuk memberikan informasi.

Contoh perbedaan ragam bahasa lisan dan ragam bahasa tulis (berdasarkan tata bahasa dan kosa kata):

o   Tata Bahasa
(Bentuk kata, Tata Bahasa, Struktur Kalimat, Kosa Kata)

a.        Ragam bahasa lisan:
-          Nia sedang baca surat kabar
-          Ari mau nulis surat
-          Tapi kau tak boleh nolak lamaran itu.
-          Mereka tinggal di Menteng.
-          Jalan layang itu untuk mengatasi kemacetan lalu lintas.
-          Saya akan tanyakan soal itu
b.      Ragam bahasa tulis:
-          Nia sedangmembaca surat kabar
-          Ari mau menulis surat
-          Namun, engkau tidak boleh menolak lamaran itu.
-          Mereka bertempat tinggal di Menteng
-          Jalan layang itu dibangun untuk mengatasi kemacetan lalu lintas.
-          Akan saya tanyakan soal itu.

o   Kosa kata
Contoh ragam lisan dan tulis berdasarkan kosa kata:
a.        Ragam Lisan
-          Ariani bilang kalau kita harus belajar
-          Kita harus bikin karya tulis
-          Rasanya masih terlalu pagi buat saya, Pak

b.       Ragam Tulis
-          Ariani mengatakan bahwa kita harus belajar
-          Kita harus membuat karya tulis.
-          Rasanya masih terlalu muda bagi saya, Pak.

Istilah lain yang digunakan selain ragam bahasa baku adalah ragam bahasa standar, semi standar dan nonstandar. Bahasa ragam standar memiliki sifat kemantapan berupa kaidah dan aturan tetap. Akan tetapi, kemantapan itu tidak bersifat kaku. Ragam standar tetap luwes sehingga memungkinkan perubahan di bidang kosakata, peristilahan, serta mengizinkan perkembangan berbagai jenis laras yang diperlukan dalam kehidupan modem (Alwi, 1998: 14).
Pembedaan antara ragam standar, nonstandar, dan semi standar dilakukan berdasarkan:
b.       Topik yang sedang dibahas,
c.        Hubungan antarpembicara,
d.       Medium yang digunakan,
e.        Lingkungan, atau
f.        Situasi saat pembicaraan terjadi

Ciri yang membedakan antara ragam standar, semi standar dan nonstandard adalah sebagai berikut:
         Penggunaan kata sapaan dan kata ganti,
         Penggunaan kata tertentu,
         Penggunaan imbuhan,
         Penggunaan kata sambung (konjungsi), dan
         Penggunaan fungsi yang lengkap.

Penggunaan kata sapaan dan kata ganti merupakan ciri pembeda ragam standar dan ragam nonstandar yang sangat menonjol. Kepada orang yang kita hormati, kita akan cenderung menyapa dengan menggunakan kata Bapak, Ibu, Saudara, Anda. Jika kita menyebut diri kita, dalam ragam standar kita akan menggunakan kata saya atau aku. Dalam ragam nonstandar, kita akan menggunakan kata gue.
Penggunaan kata tertentu merupakan ciri lain yang sangat menandai perbedaan ragam standar dan ragam nonstandar. Dalam ragam standar, digunakan kata-kata yang merupakan bentuk baku atau istilah dan bidang ilmu tertentu. Penggunaan imbuhan adalah ciri lain. Dalam ragam standar kita harus menggunakan imbuhan secara jelas dan teliti.
Penggunaan kata sambung (konjungsi) dan kata depan (preposisi) merupakan ciri pembeda lain. Dalam ragam nonstandar, sering kali kata sambung dan kata depan dihilangkan. Kadang kala, kenyataan ini mengganggu kejelasan kalimat.
Kelengkapan fungsi merupakan ciri terakhir yang membedakan ragam standar dan nonstandar. Artinya, ada bagian dalam kalimat yang dihilangkan karena situasi sudah dianggap cukup mendukung pengertian. Dalam kalimat-kalimat yang nonstandar itu, predikat kalimat dihilangkan. Seringkali pelesapan fungsi terjadi jika kita menjawab pertanyaan orang. Misalnya, Hai, Ida, mau ke mana?” “Pulang.” Sering kali juga kita menjawab “Tau.” untuk menyatakan ‘tidak tahu’. Sebenarnya, pëmbedaan lain, yang juga muncul, tetapi tidak disebutkan di atas adalah Intonasi. Masalahnya, pembeda intonasi ini hanya ditemukan dalam ragam lisan dan tidak terwujud dalam ragam tulis.
2.      Ragam Bahasa Indonesia berdasarkan cara pandang penutur Berdasarkan cara pandang penutur, ragam bahasa Indonesia terdiri dari ragam dialek, ragam terpelajar, ragam resmi dan ragam tak resmi.

Contoh ragam resmi adalah ‘Saya sudah membaca buku itu.’
Contoh ragam tak resmi adalah ‘Saya sudah baca buku itu.’    
                            Ragam Bahasa Berdasarkan Penutur
     1.    Ragam daerah disebut (logat/dialek). Luasnya pemakaian bahasa dapat menimbulkan perbedaan pemakaian bahasa. Bahasa Indonesia yang digunakan oleh orang yang tinggal di Jakarta berbeda dengan bahasa Indonesia yang digunakan di Jawa Tengah, Bali, Jayapura, dan Tapanuli. Masing-masing memilikiciri khas yang berbeda-beda. Misalnya logat bahasa Indonesia orang Jawa Tengah tampak padapelafalan/b/pada posisiawal saat melafalkan nama-nama kota seperti Bogor, Bandung, Banyuwangi, dll. Logat bahasa Indonesia orang Bali tampak pada pelafalan /t/ seperti pada kata ithu, kitha, canthik, dll.
       2.    Ragam pendidikan adalah Bahasa Indonesia yang digunakan oleh kelompok penutur yang berpendidikan berbeda dengan yang tidak berpendidikan, terutama dalam pelafalan kata yang berasal dari bahasa asing, misalnya fitnah, kompleks,vitamin, video, film, fakultas. Penutur yang tidak berpendidikan mungkin akan mengucapkan pitnah, komplek, pitamin, pideo, pilm, pakultas. Perbedaan ini juga terjadi dalam bidang tata bahasa, misalnya mbawa seharusnya membawa, nyari seharusnya mencari. Selain itu bentuk kata dalam kalimat pun sering menanggalkan awalan yang seharusnya dipakai.
Contoh:
a.               Isma mau nulis surat cinta - Isma mau menulis surat cinta
b.             Saya akan ceritakan tentang Kancil - Saya akan menceritakan tentang Kancil
3.        Ragam BahasaResmi
4.        Ragam Bahasa Tak Resmi


3.      Ragam Bahasa Indonesia berdasarkan topik pembicaraan
Berdasarkan topik pembicaraan, ragam bahasa terdiri dari ragam bahasa ilmiah, ragam hukum, ragam bisnis, ragam agama, ragam kedokteran dan ragam sastra.

Ciri-ciri ragam ilmiah:
1.      Bahasa Indonesia ragam baku;
2.      Penggunaan kalimat efektif;
3.      Menghindari bentuk bahasa yang bermakna ganda;
4.      Penggunaan kata dan istilah yang bermakna lugas dan menghindari pemakaian kata dan istilah yang bermakna kias;
5.      Menghindari penonjolan persona dengan tujuan menjaga objektivitas isi tulisan;
6.      Adanya keselarasan dan keruntutan antarproposisi dan antaralinea.

Ø  Ragam Bahasa Hukum
        Ragam bahasa hukum adalah bahasa Indonesia yang corak penggunaan bahasanya khas dalam dunia hukum, mengingat fungsinya mempunyai karakteristik tersendiri, oleh karena itu bahasa hukum Indonesia haruslah memenuhi syarat-syarat dan kaidah-kaidah bahasa Indonesia.

Ciri-ciri ragam bahasa hukum :
a.    Mempunyai gaya bahasa yang khusus.
  b.    Lugas dan eksak karena menghindari kesamaran dan ketaksaan.
c.    Objektif dan menekan prasangka pribadi.
          d.    Memberikan definisi yang cermat tentang nama, sifat dan kategori yang diselidiki untuk menghindari kesimpangsiuran.
  e.    Tidak beremosi dan menjauhi tafsiran bersensasi.
  Contoh : Dia dihukum karena melakukan tindak pidana. (ragam hukum)

Ø   Ragam Bahasa Sastra
Ragam bahasa sastra adalah ragam bahasa yang banyak menggunakan kalimat tidak efektif. Penggambaran yang sejelas-jelasnya melalui rangkaian kata bermakna konotasi sering dipakai dalam ragam bahasa sastra.
Ciri-ciri ragam bahasa sastra :
a.    Menggunakan kalimat yang tidak efektif
  b.    Menggunakan kata-kata yang tidak baku
c.    Adanya rangkaian kata yang bermakna konotasi

Ø    Ragam Bahasa Bisnis
Ragam bahas bisnis adalah ragam bahasa yang digunakan dalam berbisnis, yang biasa digunakan  oleh para pebisnis dalam menjalankan bisnisnya.
Ciri-ciri ragam bahasa bisnis :
a.    Menggunakan bahasa yang komunikatif.
b.    Bahasanya cenderung resmi.
c.    Terikat ruang dan waktu.
d.    Membutuhkan adanya orang lain.
.         contoh:  Setiap pembelian di atas nilai tertentu akan diberikan diskon.(ragam bisnis)

Ø    Ragam bahasa Agama
Ragam bahasa agama adalah ragam bahasa yang digunakan di dalam khdpan religius, yang biasa digunakan  oleh para pelaku religiusman dalam menjalankan kegiatannya.
Ciri-ciri ragam bahasa Agama:
a.       Menggunakan bahasa santun
b.      Tidak terikat ruang dan waktu
c.       Terkadang menggunakan serapan bahasa arab (islam ),bahasa sansakerta( Hindu/budha)
Contoh: Sebuah kesusksesan harus disertai dengan ihtiar dan juga tawakal.

Ø    Ragam bahasa kedokteran
Ragam bahasa kedokteran adalah ragam bahasa yang digunakan di dalam khdpan medis, yang biasa digunakan  dalam dunia kesehatandalam menjalankan kegiatannya.
Ciri-ciri ragam bahasa Kedokteran:
a.       Bahasa resmi dan datar
b.      Terbatas ruang dan waktu
c.       Bahasa medikal yang erat dengan organ tubuh dan kesehatan
Contoh: PenderitaAnak itu menderita penyakit kuorsior. (ragam kedokteran)






BAB III
PENUTUP

A.    Kesimpulan
Ragam Bahasa adalah variasi bahasa menurut pemakaian, yang berbeda-beda menurut topik yang dibicarakan, menurut hubungan pembicara, kawan bicara, orang yang dibicarakan, serta menurut medium pembicara. Dalam konteks ini ragam bahasa meliputi bahasa lisan dan bahasa baku tulis.
Pada ragam bahasa baku tulis diharapkan para penulis mampu menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar serta menggunakan Ejaan bahasa yang telah Disempurnakan (EYD), sedangkan untuk ragam bahasa lisan diharapkan para warga negara Indonesia mampu mengucapkan dan memakai bahasa Indonesia dengan baik serta bertutur kata sopan sebagaimana pedoman yang ada.



DAFTAR PUSTAKA

Modul Bahasa Indonesia tentang Ragam Bahasa oleh Tri Wahyu
















KATA PENGANTAR


        Puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT, yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya kepada kita semua, dan tak lupa salawat beriring salam kita hanturkan kepada Nabi besar Muhammad SAW, sehingga kami dapat menyelesaikan tugas makalah pada mata kuliah Bahasa Indonesia ini tepat waktu.
Makalah dengan judul “Pengertian, Fungsi dan Ragam Bahasa” ini kami susun untuk memenuhi nilai tugas mata kuliah Bahasa Indonesia yang diberikan oleh Bapak Abdullah Faizin,M.Pd
Kami mengucapkan banyak terimakasih kepada Bapak Abdullah Faizin selaku dosen Bahasa Indonesia, terima kasih kepada anggota kelompok III, serta pihak-pihak yang telah banyak membantu dalam penyusunan makalah ini.
Kami menyadari masih banyak kekurangan dalam makalah ini, dengan kerendahan hati, kami memohon maaf.
Semoga makalah ini dapat berguna dan bermanfaat bagi pembaca sekalian.


Lamongan,19 April 2013
Tim Penyusun,




Kelompok III















DAFTAR ISI

                            COVER……………………………………………………………………......
KATA PENGANTAR………………………………………………………...
                            DAFTAR ISI………………………………………………………………..…

                            BAB I PENDAHULUAN
1.      Latar Belakang ………………………………..………………...........
2.      Rumusan Masalah.................................................................................
3.      Tujuan....................................................................................................
4.      Manfaat..................................................................................................
                           
                            BAB II PEMBAHASAN
1.       Pengertian Ragam Bahasa ……………………………………….......
2.      Macam-macam Ragam Bahasa.............................................................
a)             Berdasarkan Media......................................................................
b)             Berdasarkan Cara Pandang Penutur.............................................
c)             BerdasarkanTopik Pembicaraan..................................................

                            BAB III PENUTUP
1.      Kesimpulan.............................................................................................
2.      Daftar Pustaka.........................................................................................























Geen opmerkings nie:

Plaas 'n opmerking