MAKALAH BAHASA INDONESIA
“RAGAM BAHASA”
“RAGAM BAHASA”
Dosen Pembimbing:
Abdullah
Faizin,M.Pd
Disusun Oleh:
1.
Ari Widuri
2.
Cantika Yuli
3.
Heni Sukaningrum
4.
M.Farihul Ibad
5.
Nia Rohmawati
6.
Nova Aprilia
7.
Novia Erikawati
8.
Siti Zuliana
UNIVERSITAS ISLAM DARUL ULUM LAMONGAN
FKIP BAHASA INGGRIS 2013
2013
BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang
Bahasa
Indonesia merupakan bahasa ibu dari bangsa Indonesia yang sudah dipakai oleh
masyarakat Indonesia sejak dahulu jauh sebelum Belanda menjajah Indonesia,
namun tidak semua orang menggunakan tata cara atau aturan-aturan yang benar,
salah satunya pada penggunaan bahasa Indonesia itu sendiri yang tidak sesuai
dengan Ejaan maupun Kamus Besar Bahasa Indonesia oleh karena itu pengetahuan
tentang ragam bahasa cukup penting untuk mempelajari bahasa Indonesia secara
menyeluruh yang akhirnya bisa diterapkan dan dapat digunakan dengan baik dan
benar sehingga identitas kita sebagai bangsa Indonesia tidak akan hilang.
Bahasa
Indonesia perlu dipelajari oleh semua lapisan masyrakat. Tidak hanya pelajar
dan mahasiswa saja, tetapi semua warga Indonesia wajib mempelajari bahasa
Indonesia. Dalam bahasan bahasa Indonesia itu ada yang disebut ragam bahasa.
Dimana ragam bahasa merupakan variasi bahasa yang pemakaiannya berbeda-beda.
Ada ragam bahasa lisan dan ada ragam bahasa tulisan. Disini yang lebih lebih
ditekankan adalah ragam bahasa lisan , karena lebih banyak digunakan dalam
kehidupan sehari-hari. Misalkan ngobrol, puisi, pidato,ceramah,dll.
Pidato
sering digunakan dalam acara-acara resmi. Misalnya pidato pesiden, pidato dari
ketua OSIS, ataupun pidato dari pembina upacara. Sistematika dalam pidato pun
hendaklah dipahami betul-betul. Agar pidato yang disampaikan sesuai dengan
kaidah yang benar. Pidato sama halnya denan ceramah. Hanya saja ceramah lebih
membahas tentang keagamaan.kalau pidato lebih umum dan bisa digunakan dalam
banyak acara.
B.
Rumusan Masalah
Adapun
perumusan masalah yang akan dibahas adalah sebagai berikut:
1. Apakah yang
dimaksud dengan ragam
bahasa?
2.
Apa sajakah macam-macam ragam bahasa ditinjau dari
sudut pandang ?
C.
Tujuan
Pembuatan
makalah ini bertujuan untuk mengetahui apa yang dimaksud dengan ragam bahasa
serta macam-macam ragam dalam bahasa ditinjau dari berbagai sudut
pandang.
D.
Manfaat
Manfaat
dibuatnya makalah ini adalah, sebagai berikut:
1.
Mahasiswa dapat mengetahui apa yang dimaksdu dengan ragam bahasa.
2.
Mahasiswa mengetahui adanya berbagai ragam bahasa Indonesia yang sering
digunakan.
3.
Penggunaan ragam bahasa.
4.
Contoh-contoh ragam bahasa.
BAB II
PEMBAHASAN
A.
Pengertian
Ragam Bahasa
Ragam
Bahasa adalah variasi bahasa menurut pemakaian, yang berbeda-beda menurut topik
yang dibicarakan, menurut hubungan pembicara, kawan bicara, orang yang
dibicarakan, serta menurut medium pembicara (Bachman, 1990). Ragam bahasa yang
oleh penuturnya dianggap sebagai ragam yang baik (mempunyai prestise tinggi),
yang biasa digunakan di kalangan terdidik, di dalam karya ilmiah (karangan
teknis, perundang-undangan), di dalam suasana resmi, atau di dalam surat
menyurat resmi (seperti surat dinas) disebut ragam bahasa baku atau ragam
bahasa resmi.
Menurut
Dendy Sugono (1999 : 9), bahwa sehubungan dengan pemakaian bahasa Indonesia,
timbul dua masalah pokok, yaitu masalah penggunaan bahasa baku dan tak baku.
Dalam situasi remi, seperti di sekolah, di kantor, atau di dalam pertemuan
resmi digunakan bahasa baku. Sebaliknya dalam situasi tak resmi, seperti di
rumah, di taman, di pasar, kita tidak dituntut menggunakan bahasa baku.
B.
Macam-macam
ragam Bahasa Indonesia
dapat dibagi menjadi 3 jenis yaitu berdasarkan media,
berdasarkan cara pandang penutur dan berdasarkan topik pembicaraan.
1.
Ragam Bahasa Indonesia berdasarkan media
Ragam Lisan
Ragam
bahasa baku lisan didukung oleh situasi pemakaian sehingga kemungkinan besar
terjadi pelesapan kalimat. Namun, hal itu tidak mengurangi ciri kebakuannya.
Walaupun demikian, ketepatan dalam pilihan kata dan bentuk kata serta
kelengkapan unsur-unsur di dalam kelengkapan unsur-unsur di dalam
struktur kalimat tidak menjadi ciri kebakuan dalam ragam baku lisan karena
situasi dan kondisi pembicaraan menjadi pendukung di dalam memahami makna
gagasan yang disampaikan secara lisan.
Pembicaraan
lisan dalam situasi formal berbeda tuntutan kaidah kebakuannya dengan
pembicaraan lisan dalam situasi tidak formal atau santai. Jika ragam bahasa
lisan dituliskan, ragam bahasa itu tidak dapat disebut sebagai ragam tulis,
tetapi tetap disebut sebagai ragam lisan, hanya saja diwujudkan dalam bentuk
tulis. Oleh karena itu, bahasa yang dilihat dari ciri-cirinya tidak menunjukkan
ciri-ciri ragam tulis, walaupun direalisasikan dalam bentuk tulis, ragam bahasa
serupa itu tidak dapat dikatakan sebagai ragam tulis. Kedua ragam itu
masing-masing, ragam tulis dan ragam lisan memiliki ciri kebakuan yang berbeda.
Ciri-ciri ragam lisan:
a.
Memerlukan orang kedua/teman bicara;
b.
Tergantung situasi, kondisi, ruang & waktu;
c.
Tidak harus memperhatikan unsur gramatikal, hanya perlu intonasi serta bahasa
tubuh.
d.
Berlangsung cepat;
e.
Sering dapat berlangsung tanpa alat bantu;
f.
Kesalahan dapat langsung dikoreksi;
g.
Dapat dibantu dengan gerak tubuh dan mimik wajah serta intonasi.
Ragam
lisan yang antara lain meliputi:
Ragam bahasa cakapan adalah ragam bahasa yang dipakai
apabila pembicara menganggap kawan bicara sebagai sesama, lebih muda, lebih
rendah statusnya atau apabila topik pembicara bersifat tidak resmi.
Ragam
bahasa pidato
adalah ragam bahasa yang digunakan saat membacakan pidato dimuka umum.Biasanya
pidato berisi penegasan kalimat untuk bias diterima si pendengar.
Ragam
bahasa kuliah
adalah ragam bahasa yang digunakan pada saat kuliah yaitu pada saat
pembelajaran antar mahasiswa dan dosennya.
Ragam bahasa panggung adalah ragam bahasa yang digunakan
seseorang saat Di panggung
ketika mengsi acara hiburan lain agar bias diterima penonton.
Ragam bahasa
Protokoler adalah ragam bahasa yang digunakan seseorang pada acara-acara resmi,seperti kegiatan upacara
kenegaraan dan upacara-upacara resmi lainnya.
Ragam Tulis
Dalam penggunaan ragam bahasa baku
tulis makna kalimat yang diungkapkannya tidak ditunjang oleh situasi pemakaian,
sedangkan ragam bahasa baku lisan makna kalimat yang diungkapkannya ditunjang
oleh situasi pemakaian sehingga kemungkinan besar terjadi pelesapan unsur
kalimat. Oleh karena itu, dalam penggunaan ragam bahasa baku tulis diperlukan
kecermatan dan ketepatan di dalam pemilihan kata, penerapan kaidah ejaan,
struktur bentuk kata dan struktur kalimat, serta kelengkapan unsur-unsur bahasa
di dalam struktur kalimat.
Ragam
tulis yang antara lain meliputi:
Ragam
bahasa teknis
adalah ragam bahasa yang dilakukan mengenai teknis atau cara penulisan yang
dicontohkan misalnya laporan penelitian, makalah, tesis, disertasi.
Ragam bahasa undang-undang adalah ragam bahasa yang mnggunakan komunikasi yang resmi.
Ragam bahasa catatan adalah ragam bahasa yang singkat yang diperuntukkan untuk
pengingat sesuatu.
Ragam bahasa surat adalah ragam bahsa yang dituliskan pada sehelai kertas yang
biasanya diberitahukan mengenai kabar atau sejenisnya yang berfungsi untuk
memberikan informasi.
Contoh perbedaan ragam bahasa lisan
dan ragam bahasa tulis (berdasarkan tata bahasa dan kosa kata):
o Tata Bahasa
(Bentuk kata, Tata Bahasa, Struktur
Kalimat, Kosa Kata)
a.
Ragam bahasa lisan:
-
Nia sedang baca surat kabar
-
Ari mau nulis surat
-
Tapi kau tak boleh nolak lamaran itu.
-
Mereka tinggal di Menteng.
-
Jalan layang itu untuk mengatasi kemacetan lalu lintas.
-
Saya akan tanyakan soal itu
b.
Ragam bahasa tulis:
-
Nia sedangmembaca surat kabar
-
Ari mau menulis surat
-
Namun, engkau tidak boleh menolak lamaran itu.
-
Mereka bertempat tinggal di Menteng
-
Jalan layang itu dibangun untuk mengatasi kemacetan lalu lintas.
-
Akan saya tanyakan soal itu.
o Kosa kata
Contoh ragam lisan dan tulis
berdasarkan kosa kata:
a.
Ragam Lisan
-
Ariani bilang kalau kita harus belajar
-
Kita harus bikin karya tulis
-
Rasanya masih terlalu pagi buat saya, Pak
b.
Ragam Tulis
-
Ariani mengatakan bahwa kita harus belajar
-
Kita harus membuat karya tulis.
-
Rasanya masih terlalu muda bagi saya, Pak.
Istilah
lain yang digunakan selain ragam bahasa baku adalah ragam bahasa standar, semi
standar dan nonstandar. Bahasa ragam standar memiliki sifat kemantapan berupa
kaidah dan aturan tetap. Akan tetapi, kemantapan itu tidak bersifat kaku. Ragam
standar tetap luwes sehingga memungkinkan perubahan di bidang kosakata,
peristilahan, serta mengizinkan perkembangan berbagai jenis laras yang
diperlukan dalam kehidupan modem (Alwi, 1998: 14).
Pembedaan
antara ragam standar, nonstandar, dan semi standar dilakukan berdasarkan:
b.
Topik yang sedang dibahas,
c.
Hubungan antarpembicara,
d.
Medium yang digunakan,
e.
Lingkungan, atau
f.
Situasi saat pembicaraan terjadi
Ciri yang membedakan antara ragam
standar, semi standar dan nonstandard adalah sebagai berikut:
Penggunaan kata sapaan dan kata ganti,
Penggunaan kata tertentu,
Penggunaan imbuhan,
Penggunaan kata sambung (konjungsi), dan
Penggunaan fungsi yang lengkap.
Penggunaan
kata sapaan dan kata ganti merupakan ciri pembeda ragam standar dan ragam
nonstandar yang sangat menonjol. Kepada orang yang kita hormati, kita akan
cenderung menyapa dengan menggunakan kata Bapak, Ibu, Saudara, Anda. Jika
kita menyebut diri kita, dalam ragam standar kita akan menggunakan kata saya
atau aku. Dalam ragam nonstandar, kita akan menggunakan kata gue.
Penggunaan
kata tertentu merupakan ciri lain yang sangat menandai perbedaan ragam standar
dan ragam nonstandar. Dalam ragam standar, digunakan kata-kata yang
merupakan bentuk baku atau istilah dan bidang ilmu tertentu. Penggunaan imbuhan
adalah ciri lain. Dalam ragam standar kita harus menggunakan imbuhan secara
jelas dan teliti.
Penggunaan
kata sambung (konjungsi) dan kata depan (preposisi) merupakan ciri pembeda
lain. Dalam ragam nonstandar, sering kali kata sambung dan kata depan
dihilangkan. Kadang kala, kenyataan ini mengganggu kejelasan kalimat.
Kelengkapan
fungsi merupakan ciri terakhir yang membedakan ragam standar dan nonstandar.
Artinya, ada bagian dalam kalimat yang dihilangkan karena situasi sudah
dianggap cukup mendukung pengertian. Dalam kalimat-kalimat yang nonstandar itu,
predikat kalimat dihilangkan. Seringkali pelesapan fungsi terjadi jika kita
menjawab pertanyaan orang. Misalnya, Hai, Ida, mau ke mana?” “Pulang.” Sering
kali juga kita menjawab “Tau.” untuk menyatakan ‘tidak tahu’. Sebenarnya,
pëmbedaan lain, yang juga muncul, tetapi tidak disebutkan di atas adalah
Intonasi. Masalahnya, pembeda intonasi ini hanya ditemukan dalam ragam lisan
dan tidak terwujud dalam ragam tulis.
2.
Ragam Bahasa Indonesia berdasarkan cara pandang penutur Berdasarkan cara pandang penutur,
ragam bahasa Indonesia terdiri dari ragam dialek, ragam terpelajar, ragam resmi
dan ragam tak resmi.
Contoh ragam resmi adalah ‘Saya
sudah membaca buku itu.’
Contoh ragam tak resmi adalah ‘Saya
sudah baca buku itu.’
Ragam
Bahasa Berdasarkan Penutur
1. Ragam
daerah disebut (logat/dialek). Luasnya pemakaian bahasa dapat menimbulkan
perbedaan pemakaian bahasa. Bahasa Indonesia yang digunakan oleh orang yang
tinggal di Jakarta berbeda dengan bahasa Indonesia yang digunakan di Jawa
Tengah, Bali, Jayapura, dan Tapanuli. Masing-masing memilikiciri khas yang
berbeda-beda. Misalnya logat bahasa Indonesia orang Jawa Tengah tampak
padapelafalan/b/pada posisiawal saat melafalkan nama-nama kota seperti Bogor,
Bandung, Banyuwangi, dll. Logat bahasa Indonesia orang Bali tampak pada
pelafalan /t/ seperti pada kata ithu, kitha, canthik, dll.
2.
Ragam pendidikan adalah Bahasa Indonesia yang digunakan oleh kelompok
penutur yang berpendidikan berbeda dengan yang tidak berpendidikan, terutama
dalam pelafalan kata yang berasal dari bahasa asing, misalnya fitnah, kompleks,vitamin,
video, film, fakultas. Penutur yang tidak berpendidikan mungkin akan
mengucapkan pitnah, komplek, pitamin, pideo, pilm, pakultas. Perbedaan ini juga
terjadi dalam bidang tata bahasa, misalnya mbawa seharusnya membawa, nyari
seharusnya mencari. Selain itu bentuk kata dalam kalimat pun sering
menanggalkan awalan yang seharusnya dipakai.
Contoh:
a.
Isma
mau nulis surat cinta - Isma mau menulis surat cinta
b.
Saya
akan ceritakan tentang Kancil - Saya akan menceritakan tentang Kancil
3. Ragam BahasaResmi
4. Ragam Bahasa Tak Resmi
3.
Ragam Bahasa Indonesia berdasarkan topik pembicaraan
Berdasarkan topik pembicaraan, ragam
bahasa terdiri dari ragam bahasa ilmiah, ragam hukum, ragam bisnis, ragam
agama, ragam kedokteran dan ragam sastra.
Ciri-ciri ragam ilmiah:
1.
Bahasa Indonesia ragam baku;
2.
Penggunaan kalimat efektif;
3.
Menghindari bentuk bahasa yang bermakna ganda;
4.
Penggunaan kata dan istilah yang bermakna lugas dan menghindari pemakaian kata
dan istilah yang bermakna kias;
5.
Menghindari penonjolan persona dengan tujuan menjaga objektivitas isi tulisan;
6.
Adanya keselarasan dan keruntutan antarproposisi dan antaralinea.
Ø Ragam
Bahasa Hukum
Ragam bahasa hukum adalah bahasa
Indonesia yang corak penggunaan bahasanya khas dalam dunia hukum, mengingat
fungsinya mempunyai karakteristik tersendiri, oleh karena itu bahasa hukum
Indonesia haruslah memenuhi syarat-syarat dan kaidah-kaidah bahasa Indonesia.
Ciri-ciri
ragam bahasa hukum :
a.
Mempunyai gaya bahasa yang khusus.
b. Lugas dan eksak karena menghindari
kesamaran dan ketaksaan.
c. Objektif dan
menekan prasangka pribadi.
d. Memberikan definisi yang cermat tentang
nama, sifat dan kategori yang diselidiki untuk menghindari kesimpangsiuran.
e. Tidak beremosi dan menjauhi tafsiran
bersensasi.
Contoh : Dia dihukum
karena melakukan tindak pidana. (ragam hukum)
Ø Ragam
Bahasa Sastra
Ragam
bahasa sastra adalah ragam bahasa yang banyak menggunakan kalimat tidak
efektif. Penggambaran yang sejelas-jelasnya melalui rangkaian kata bermakna
konotasi sering dipakai dalam ragam bahasa sastra.
Ciri-ciri
ragam bahasa sastra :
a.
Menggunakan kalimat yang tidak efektif
b. Menggunakan kata-kata yang tidak baku
c. Adanya
rangkaian kata yang bermakna konotasi
Ø Ragam
Bahasa Bisnis
Ragam
bahas bisnis adalah ragam bahasa yang digunakan dalam berbisnis, yang biasa
digunakan oleh para pebisnis dalam menjalankan bisnisnya.
Ciri-ciri
ragam bahasa bisnis :
a.
Menggunakan bahasa yang komunikatif.
b.
Bahasanya cenderung resmi.
c.
Terikat ruang dan waktu.
d.
Membutuhkan adanya orang lain.
.
contoh: Setiap
pembelian di atas nilai tertentu akan diberikan diskon.(ragam bisnis)
Ø
Ragam bahasa Agama
Ragam
bahasa agama adalah
ragam bahasa yang digunakan di dalam khdpan religius, yang biasa digunakan oleh
para pelaku religiusman dalam menjalankan kegiatannya.
Ciri-ciri ragam bahasa Agama:
a. Menggunakan
bahasa santun
b. Tidak terikat
ruang dan waktu
c. Terkadang
menggunakan serapan bahasa arab (islam ),bahasa sansakerta( Hindu/budha)
Contoh: Sebuah
kesusksesan harus disertai dengan ihtiar dan juga tawakal.
Ø
Ragam bahasa
kedokteran
Ragam
bahasa kedokteran
adalah ragam bahasa yang digunakan di dalam khdpan medis, yang biasa digunakan dalam dunia
kesehatandalam
menjalankan kegiatannya.
Ciri-ciri ragam bahasa Kedokteran:
a. Bahasa resmi
dan datar
b. Terbatas ruang
dan waktu
c. Bahasa medikal
yang erat dengan organ tubuh dan kesehatan
Contoh: PenderitaAnak
itu menderita penyakit kuorsior. (ragam kedokteran)
BAB III
PENUTUP
A.
Kesimpulan
Ragam
Bahasa adalah variasi bahasa menurut pemakaian, yang berbeda-beda menurut topik
yang dibicarakan, menurut hubungan pembicara, kawan bicara, orang yang
dibicarakan, serta menurut medium pembicara. Dalam konteks ini ragam bahasa
meliputi bahasa lisan dan bahasa baku tulis.
Pada ragam
bahasa baku tulis diharapkan para penulis mampu menggunakan bahasa Indonesia
yang baik dan benar serta menggunakan Ejaan bahasa yang telah Disempurnakan
(EYD), sedangkan untuk ragam bahasa lisan diharapkan para warga negara
Indonesia mampu mengucapkan dan memakai bahasa Indonesia dengan baik serta
bertutur kata sopan sebagaimana pedoman yang ada.
DAFTAR PUSTAKA
Modul Bahasa Indonesia tentang Ragam
Bahasa oleh Tri Wahyu
KATA PENGANTAR
Puji syukur kita panjatkan kehadirat
Allah SWT, yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya kepada kita semua, dan
tak lupa salawat beriring salam kita hanturkan kepada Nabi besar Muhammad SAW,
sehingga kami dapat menyelesaikan tugas makalah pada mata kuliah Bahasa
Indonesia ini tepat waktu.
Makalah
dengan judul “Pengertian, Fungsi dan Ragam Bahasa” ini kami susun untuk
memenuhi nilai tugas mata kuliah Bahasa Indonesia yang diberikan oleh Bapak Abdullah
Faizin,M.Pd
Kami
mengucapkan banyak terimakasih kepada Bapak Abdullah Faizin selaku dosen Bahasa Indonesia,
terima kasih kepada anggota kelompok III, serta pihak-pihak yang telah banyak membantu dalam
penyusunan makalah ini.
Kami menyadari masih banyak
kekurangan dalam makalah ini, dengan kerendahan hati, kami memohon maaf.
Semoga
makalah ini dapat berguna dan bermanfaat bagi pembaca sekalian.
Lamongan,19 April 2013
Tim Penyusun,
Kelompok III
DAFTAR
ISI
COVER……………………………………………………………………......
KATA PENGANTAR………………………………………………………...
DAFTAR
ISI………………………………………………………………..…
BAB I
PENDAHULUAN
1.
Latar Belakang
………………………………..………………...........
2.
Rumusan
Masalah.................................................................................
3.
Tujuan....................................................................................................
4.
Manfaat..................................................................................................
BAB II PEMBAHASAN
1.
Pengertian Ragam Bahasa
……………………………………….......
2.
Macam-macam Ragam Bahasa.............................................................
a)
Berdasarkan
Media......................................................................
b)
Berdasarkan Cara Pandang Penutur.............................................
c)
BerdasarkanTopik
Pembicaraan..................................................
BAB III PENUTUP
1.
Kesimpulan.............................................................................................
2.
Daftar
Pustaka.........................................................................................
Geen opmerkings nie:
Plaas 'n opmerking